Kamis, 11 Juli 2019

Tempat Wisata Batusangkar

Destinasi Wisata di Batusangkar

  1. Istano Basa Pagaruyung

Sumber : situsbudaya.id

Istana Pagaruyung merupakan destinasi wisata andalan Sumatera Barat yang berlokasi di Jl. Sutan Alam Bagargasyah, Nagari Pagaruyung,Kec.Tanjung Emas,Kab.Tanah Datar.

Istana yang berdiri saat ini hanyalah replika dari yang asli yang terletak di atas Bukit Batu Patah. Yang aslinya terbakar habis pada tahun 1804 dalam insiden kerusuhan berdarah. Istana tersebut didirikan kembali namun terbakar kembali pada tahun 1966 yang lalu.

Proses pembangunan Istana Pagaruyung ini kembali dilakukan dengan peletakan tunggak tuo ( tiang utama ) pada tanggal 27 Desember 1976 oleh Gubernur Sumatra Barat pada waktu itu. Bangunan ini didirikan dengan lokasi yang sama tetapi dibangun lokasi yang baru di sebelah selatannya. Namun Istana ini terbakar kembali pada tahun 2007 akibat disambar petir pada bagian puncak istana.

Kini istana ini didirikan lagi kembali dengan sangat megah sampai sekarang ini. Disana Anda bisa melihat koleksi benda - benda peninggalan kebudayaan Istana Pagaruyung dan Anda bisa juga berfoto - foto memakai baju adat Minangkabau.

2. Benteng Van Der Capellen ( Situs Sejarah )

Sumber : travel.detik.com

Benteng Van Der Capellen merupakan benteng peninggalan Belanda yang berada di Kota Batusangkar tepatnya Baringin,Lima Kaum, Kab Tanah Datar, Sumatra Barat. Nama benteng ini diambil dari nama Jenderal Belanda ,yaitu Godert Alexander Gerard Philip Baron Van Der Capellen.  Keberadaan benteng ini tidak terlepas dari peristiwa peperangan antar Kaum Padri dan Kaum Adat pada tahun 1821. 

Asal usul dari benteng ini adalah saat Kaum Adat meminta bala bantuan dari Belanda yang waktu itu Kaum Adat sedang kewalahan melawan Kaum Padri. Akhirnya Belanda memenuhi bala bantuan itu dengan syarat di antaranya adalah kepala penghulu Pemerintah Kerajaan Pagaruyung harus menyerahkan kekuasaannya ke Pemerintah Hindia Belanda. Dari situlah Belanda dan Kaum Adat mulai membangun benteng, mengambil daerah yang strategis, yaitu tempat yang tinggi dan jaraknya 500 m dari pusat kota.

Benteng itu dibangun kurang lebih 4 tahun, memiliki ketebalan dinding 75 cm dam 4 cm dari dinding bangunan dibuat parit dan tanggul pertahanan yang melingkari bangunan benteng tersebut. Telah dibangunnya benteng tersebut, Hindia Belanda memberi nama benteng tersebut Benteng Van Der Capellen. 

Di sekitar benteng ini terdapat Pasar Van Der Capellen yang bertemakan jajanan jaman doeloe. Pasar ini juga menyajikan kuliner otentik khas Tanah Datar dan aktraksi seni dan budaya Anak Nagari Minangkabau. Yang uniknya, jika kita mau beli jajanan harus memakai koin sebagai pembayarannya. Untuk itu kita harus menukarkan uang kita terlebih dahulu dengan koin di posko penukaran koin. Koin itulah yang bisa kita beli jajanan apapun di sana. Satu koin setara Rp.2500.

3. Panorama Tabek Patah

Sumber : ceritadahend

Selain berfoto - foto di panorama ini, di sana kita bisa menghangatkan diri dengan minum Kopi Kiniko karena udara di panorama ini dingin nan sejuk. Usaha Kopi Kiniko juga menyiapkan untuk Anda kafe dengan nuansa alam yang natural, sehingga Anda bisa menikmati panorama sambil minum kopi Kiniko. Kopi ini memiliki aroma harum biji kopi yang orisinil, Selain itu, kafe juga menyediakan Air Daun Murbei berkhasiat bagi tubuh Anda. Bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan silahkan minum Air Daun Murbei ini.

4. Danau Singkarak

Sumber : histori

Selain menjadi sumber tenaga PLTA, Wisata Danau Singkarak juga cukup dikenal di kalangan turis domestik. Pemandangan alam di sini bakal bikin kita betah. Bentang air yang luas dikelilingi oleh hamparan perbukitan hijau di pinggir danau yang membuat daerah situ terlihat indah.

Selain mudah dijangkau, pengunjung juga bisa mengelilingi danau dengan mudah karena danau tersebut terlerak di pinggir jalan raya. Hal yang bisa kita lakukan di sana adalah berenang di danau, memancing, bersampan mengelilingi danau, atau sekedar ngadem di pinggir danau menikmati pemandangan. Selain itu, juga banyak terdapat warung tempat makan untuk berkuliner.

5. Dusun Terindah Di Nagari Tuo Pariangan

Sumber : kongkrit

Ketika mengunjungi nagari ini, Anda akan disuguhi dengan pemandangan yang indah serta budaya dan arsitektur bangunan yang masih terjaga hingga hari ini. Hal ini karena sebagian besar masyarakat di desa ini masih menggunakan Rumah Tradisional Minangkabau, yakni bangunan banyak di antaranya sudah berusia ratusan tahun.

Selain bangunan yang tua dan kaya akan nilai budayanya, desa ini juga memiliki Masjid Ishlah yang meruapakan masjid tertua di ranah minang. Keberadaan masjid dan aktifitasnya menambah kaya warisan budaya di desa ini.

Tidak cukup memanjakan mata Anda dengan pemandangan indah ini, Anda juga bisa berendam diri di pemandian air panas. Istimewanya, pemandian ini diyakini memiliki sumber dari Gunung Merapi. Kadar sulfurnya yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

Warga Pariangan juga memiliki kebiasaan yang menarik untuk diikuti. salah satu kebiasaannya adalah mandi bersama - sama di tempat pemandian umum yang sering disebut Tapian Mandi. Tapian Mandi ini bisa kita temukan di depan Masjid Ishlah. Terdapat satu Tapian Mandi untuk perempuan Rangek Subarang serta dua Tapian Mandi untuk laki - laki yang bernama Rangek Gaduang dan Rangek Situjuah. Selain untuk mandi, tempat ini jga dimanfaatkan untuk mencuci.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar